Minggu, 17 Oktober 2010

PRAMUKA

DETIK DETIK KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA
pintu-gerbang-g-pramuka_resize.gif
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang
penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
read more “PRAMUKA”

Jumat, 15 Oktober 2010

Panel Distribusi LVMDP/LVSDP



Fungsi dari low Voltage main distribution panel (LVMDP) adalah sebagai panel penerima daya/power dari transformer (trafo) dan mendistribusikan power tersebut lebih lanjut ke panel Low voltage sub distribution (LVSDP), Menggunakan Air Circuit Breaker atau moulded case Circuit Breakers, panel sub distribusi akanmendistribusikan power tersebut ke peralatan electrical. 


 


    
  
read more “Panel Distribusi LVMDP/LVSDP”

Kamis, 14 Oktober 2010

Pemeliharaan Switchgear

Frekwensi pemeliharaan yang dianjurkan akan tergantung pada kondisi lingkungan dan operasi, sehingga tidak ada ketentuan hokum yang tetap dapat mengatur semua penerapan. Inspeksi tahunan yang menyeluruh pada switchgear assembly, termasuk elemen withdrawable pada saat tiga tahun pertama setelah operasi, yang merupakan anjuran minimum jika tidak ada criteria lain yang diketahui. Frekwensi inspeksi dapat bertambah atau berkurang tergantung pada observasi dan pengalaman. Hal yang baik adalah mengikuti rekomendasi pabrikan untuk melaksanakan inspeksi dan pemeliharaan sampai kita bisa menentukan sendiri.

Faktor berikut ini yang akan mempengaruhi keputusan kapan untuk inspeksi:
1). Skedul shutdown (turn around).
2). Emergency Shutdown
3). Kondisi tidak normal atau tidak biasa.
4). Terjadi gangguan pada penyulang atau bus.
5). Kondisi atmosfir yang ekstrim seperti: panas, dingin, heavy cold, rain, snow high wind, fog, smog, salt spray, high humidity, perubahan temperatur yang tidak biasa dan lain-lain.
6). Persyaratan dan jadwal pemeliharaan.
Inspeksi sebagian mungkin saja dilakukan jika bagian lain tidak diperbolehkan untuk tidak beroperasi.

Sumber : NFPA 70B
PROSEDUR INSPEKSI DAN PENGUJIAN
1. Pengamatan fisik, kondisi electrical, and mechanical termasuk adanya moisture atau corona.
2. Pengamatan angker, alignment, pentanahan dam area clearances yang diperlukan.
3. Sebelum membersihkan unit, lakukan, jika diperlukan.
4. Pembersihan unit.
5. Verifikasi ukuran fuse dan atau PMTdan jenis sesuai dengan gambar dan study koordinasi.
6. Verifikasi bahwa perbandingan trafo arus dan trafo tegangan sesuai dengan gambar.

7. Amati koneksi baut terhadap tahanan tinggi (hih resistance) dengan menggunakan metode berikut ini.:
(1) Gunakan ohm meter tahanan rendah.
(2) Verifikasi kekencangan baut dengan menggunakan torque-wrench.
(3) Lakukan thermographic survey untuk instalasi yang memungkinkan untuk penggunaan alat tersebut

8. Yakinkan bahwa operasi dan urutannya benar pada sistem electrical dan mechanical interlock.

9. Persyaratan pelumasan
(1) Gunakan pelumas yang cocok untuk bagian bergerak yang dialiri arus
(2) Gunakan pelumas yang cocok untuk bagian permukaan bagian bergerak atau permukaan untuk meluncur.

10. Lakukan pengujian as left Test
11. Amati isolasi terhadap adanya kerusakan fisik atau permukaan yang terkontaminasi.
12. Verifikasi instalasi dan operasi barier dan shutter.
13. Lakukan percobaan kerja komponen-komponen aktifnya.
14. Amati perlengkapan indikasi mekanis dapat bekerja dengan benar.
15. Lakukan inspeksi visual dan mekanikal untuk trafo instrument.

17. Inspeksi kendali trafo daya.
(1) Amati kerusakan fisik, isolasi pecah/retak, kabel yang rusak, kekencangan koneksi, kerusakan pada kawat dan seluruh kondisi umum lainnya.
(2) Verifikasi bahwa rating fuse di isisi primer dan sekunder atau CB/Fuse sesuai dengan gambar.
(3) Verifikasi fungsi dari alat pemisah draw-out dan kontak pentanahan dan interlocks.

ELECTRICAL TESTS

1. Lakukan pengujian listrik terhadap trafo instrument.
2. Lakukan pengujian resistance terhadap tanah.
3. Lakukan pengukuran resistance melalui koneksi baut dengan menggunakan ohmmeter tahanan rendah..
4. Lakukan pengujian tahanan isolasi pada masing-masing bagian rel (bus) terhadap fasa ke fasa dan fasa ke tanah,
5. Lakukan pengujian tegangan lebih (overpotential) pada masing-masing seksi rel terhadap tanah dengan fasa yang diuji tidak ditanahkan,
6. Lakukan pengujian tahan isolasi pada kabel penghantar kontrol terhadap tanah. Trapkan tegangan 500 VDC untuk sistem dengan rating 300 Volt dan tegangan penguji 1000V untuk tegangan kerja kabel 600V.. Lama pengujian hanya satu menit. Untuk unit-unit dengan komponen solid state atau peralatan kontrrol yang tidak dapat menerima tegangan yang diterapkan, maka agar dianjurkan untuk mengikuti rekomendasi pabrikan.
7. Lakukan pengujian fungsi sistem.

8. Control Power Transformers
(1). Lakukan pengujian tahanan isolasi (insulation-resistance). Lakukan pengukuran terhadap kumparan ke kumparan dan masing-masing kumparan ke tanah. Tegangan pengujian harus sesuai dengan sistem tegangan switchgear tersebut (PT), atau ikuti anjuran pabrikan.
(2). Verifikasi kebenaran fungsi relay pengendali pemindahan yang ditempatkan di switchgear jika ada mempunya beberapa sumber.

9. Voltage Transformers
(1). Lakukan pengujian tahanan isolasi. Lakukan pengukuran terhadap lilitan ke lilitan dan masing-masing lilitan ke tanah. Tegangan pengujian harus sesuai dengan sistem tegangannya atau ikuti anjuran pabrikan.
(2). Verifikasi tegangan-tegangan sekundaer.

10. Verifikasi operasi pemanas kompartement switchgear/switchboard.

TEST VALUES
1. Bandingkan resistansi koneksi rel ke nilai dari koneksi yang serupa.
2. Torsi pengencangan baut harus sesuai dengan standar dari ukuran baut tersebut.
3. Nilai-nilai Microhm atau millivolt agar tidak boleh melampaui nilaai-nilai tertingi dari batas normal yang dikeluarkan pabrikan..
4. Nilai-nilai tahanan isolasi untuk rel dan kontrol trafo-daya agar sesuai dengan data pabrikan. Pengujian over potential agar tidak dilakukan sampai nilai isolasi mencapai di atas nilai minimum.
5. Isolasi bus agar tahan terhadap pengujian over-potential tegangan yang diterapkan.
6. Kabel kontrol nilai minimum isolasi resistance agar dapat dibandingkan terhadap nilai sebelumnya hasilnya tidak boleh lebih kecil dari 2 mega ohm.

Semoga bermanfaat.
read more “Pemeliharaan Switchgear”

Selasa, 12 Oktober 2010

CARA MEMBUAT BLOG

Cara Membuat Blog Menggunakan Blogspot

Buat blog menggunakan blogspotBlog siapa yang tidak kenal, semua orang yang telah terbiasa dengan internet sudah pasti mengetahuinya. Setiap hari ada saja yang ngeblog "istilah kerennya" ada yang baru membuat, ada yang baru update artikel, upload foto, dan cari duit melalui blog termasuk didalamnya lho…

"Blog merupakan singkatan dari "web log" adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. " ref : id.wikipedia.org

Tapi ada juga sebagian yang belum mengenal blog atau sudah tidak tahu cara buatnya . Nah dalam tulisan ini akan di jelaskan cara membuat blog menggunakan Blogspot . Bagaimana caranya ? ikuti langkah - langkah di bawah ini.
  1. Kunjungi www.blogger .com
  2. Masukan account Gmail kamu di "nama pengguna(email)" dan password di "Kata Sandi", trus klik masuk.sign in blogger
  3. Kemudian kamu akan di bawa ke tahap pertama pendaftaran "Mendaftar untuk Blogger".
    Isi Nama Tampilan dengan nama yang ingin kita tampilkan saat posting.
    Contreng pada persetujuan persyaratan kemudian klik Lanjutkan.
    tahap pertama bikin blog
  4. Kemudian masuk tahap ke dua "Beri nama Blog anda".
    Isi Judul Blog dengan judul yang ingin kita tampilakan. Isi juga Alamat Blog (Url) dengan alamat Url blog kamu. Klik Cek Ketersediaan untuk melihat apakah alamat yang kita pilih tersedia ata tidak. Jika sudah tersedia klik Lanjutkan.

    langakah ke dua buat blog
  5. Lalu masuk ke Pilih sebuah tamplate , pilih dulu aja template yang ada kemudian klik Lanjutkan. Nanti kalau tidak suka bisa di ubah/di ganti tamplatenya. Banyak template gratisan di internet.
    Cara ganti template blog klik disini.
    pilih template blogger
  6. Ok Blog sudah selesai dibuat. Tinggal klik mulai blogging untuk menulis artikel pertama kamu.Selesai buat blog
  7. Cara mengisi artikelnya gampang. Pada Judul isi aja judul artikel kamu, dan kotak di bawahnya dengan artikel. Setelah selesai klik Terbitkan Entri.posting artikel
  8. Setelah muncul pesan Entri blog Anda berhasil diterbitkan! berarti artikel anda sudah terbit. klik Lihat entri maka kamu akan melihat artikel yang baru.berhasil menerbitkan artikel
catatan : untuk menambah artikel baru kamu tinggal masuk ke tab Posting lalu klik Entri Baru.

Bagaimana mudah kan?
Ok selamat mencoba ... Semoga berhasil...
read more “CARA MEMBUAT BLOG”