BANGKO - Pembayaran rekening listrik dengan sistem prabayar dinilai banyak pihak di Bangko, cukup efektif guna menekan angka tunggakan pembayaran rekening listrik di tempat tersebut.
“Sejauh ini, PT PLN Ranting Bangko, cukup kewalahan untuk menekan angka tunggakan rekening listrik pelanggan. Bahkan sulitnya menekan angka tunggakan penggunaan rekening listrik, kerap berujung pada meruginya biaya produksi di berbagai daerah, termasuk di Merangin,” ungkap Manajer PT PLN Ranting Bangko H Mudrika, kemarin (5/12).
Hadirnya program pembayaran listrik dengan sistem prabayar ini, lanjut Mudrika, diharapkan mampu mendongkrak penghasilan PT PLN, serta mampu mengefektifkan penggunaan listrik.
Sejatinya, awal 2011 mendatang, PT PLN Ranting Bangko akan coba mensosialisasikan hal tersebut, hingga berjalannya program.
“Sosialisasi perdana yang akan dilakukan mulai dari petugas PT PLN yang terlebih dahulu menggunakan prabayar dalam pengunaan listrik. Setelah itu berjalan efektif, barulah berlanjut ke pelanggan PLN yang ada di Merangin,” katanya.
Secara umum Mudrika mengatakan, sistem kerja pembayaran listrik dengan pola prabayar ini, cukup sederhana, pelanggan cukup membeli voucher dengan harga tertentu yang sudah disiapkan di berbagai agen voucher yang ditunjuk. Saat voucher tersebut habis, maka listrik akan mati dengan sendirinya.
“Agar program ini dapat berjalan sempurna, PT PLN akan menjalin kerja sama dengan seluruh operator ponsel. Tanpa adanya kerja sama dengan operator ponsel, maka program ini tidak akan mampu berjalan, lantaran penggunaanya, akan menggunakan base transceiver station (BTS), pemancar sinyal suatu operator. Baik teknologi CDMA maupun GSM. (ctr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar